Kartografi telah mengalami perjalanan yang panjang dan kompleks, mulai dari simbol-simbol kuno hingga teknologi digital/AI yang canggih.

Zaman Kuno: Dulu penggunaan kartograf lebih banyak dihubungkan pada tujuan keagamaan atau mitologis, masih belum banyak dihubungkan pada kegunaannya sebagai navigasi. Misalnya peta Babilonia dan Mesir kuno sering kali mencerminkan pandangan dunia mereka yang bersifat religius.

Old to Modern Cartography
Zaman Penjelajahan: Pada abad ke-15 dan ke-16 di Eropa dan sekitarnya dikenal sebagai masa penjelajahan besar-besaran. Misalnya Columbus dan Vasco da Gama menggunakan peta untuk menemukan jalur baru ke Asia dan Amerika. Peta pada masa ini mulai menunjukkan lebih banyak detail dan akurasi berkat penemuan baru dalam astronomi dan navigasi.

Revolusi Industri
i: Pada abad ke-19, dengan kemajuan mesin-mesin cetak, peta topografi menjadi lebih umum. Pemetaan tanah dan laut menjadi lebih sistematis dan presisi dengan penggunaan teodolit dan instrumen pengukur lainnya.

Era Digital: Memasuki abad ke-20, teknologi satelit dan GPS merevolusi kartografi. Peta digital dengan data yang dapat diperbarui secara real-time sekarang menjadi standar. Aplikasi seperti Google Maps, OpenStreetMap atau yang lebih dikenal dengan customise tile map (wahana digital map yang berbasis pada system cloud computing  yang terus dikembangkan seiring berkbangnya Pembangunan) yang  memungkinkan kita untuk menavigasi dunia dengan presisi yang tak terbayangkan sebelumnya.

Masa Depan: Kini, dengan integrasi AI dan pembelajaran mesin, peta tidak hanya menunjukkan lokasi tetapi juga memprediksi pola lalu lintas, cuaca, dan bahkan bencana alam.

SIG dan kartografi menjadi sangat penting dikarenakan mampu mengintegrasikan, menganalisis, dan memvisualisasikan data geospasial dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Contohnya, dengan SIG, kita dapat memetakan dan menganalisis distribusi populasi, perubahan penggunaan lahan, dan potensi sumber daya alam. Selain itu, SIG sangat penting dalam manajemen bencana, memberikan wawasan tentang area rawan bencana, rute evakuasi, dan distribusi bantuan. Dalam bidang lingkungan, SIG membantu melacak perubahan iklim, deforestasi, dan konservasi habitat. Penggunaan SIG juga penting dalam perencanaan kota, transportasi, dan pertanian presisi, yang semuanya berkontribusi pada keputusan yang lebih informatif dan berkelanjutan. Yang musti tong catat dan ingat dengan baik dan benar bahwa SIG bukan hanya alat peta biasa; tapi lebih merupakan sistem analisis yang mengubah data menjadi wawasan yang berdampak nyata pada kehidupan untuk merencanakan ruang secara efesien, efektif, cermat dan tepat ruang.

@Romyforest

Tanah Tabi, 01 November 2024