Kabupaten Maybrat berada di bagian barat dataran tinggi Pegunungan Papua di Provinsi Papua Barat Daya. Didominasi oleh perbukitan curam, lembah sempit, serta dataran tinggi di beberapa titik seperti Ayamaru, Aifat, dan Aitinyo. Ketinggian di daerah ini berkisar antara 200 disisi Selatan hingga lebih dari 1.000 mdpl disisi tenggara laut. Ciri khas lainnya adalah keberadaan dataran endapan dan danau seperti Danau Ayamaru, yang menjadi pusat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Maybrat.
Secara geologi, Kabupaten Maybrat merupakan bagian dari struktur geologi kompleks Kepala Burung Papua (Vogelkop). Formasi batuan di wilayah ini didominasi oleh batuan sedimen berumur Mesozoikum hingga Tersier, seperti batu gamping (limestone), batu pasir (sandstone), dan serpih (shale), serta beberapa intrusi batuan beku. Melalui studi geologi pada beberapa tempat ditemukan batuan metamorf dan struktur geologi lipatan serta patahan akibat aktivitas tektonik masa lalu. Keberadaan formasi karst di beberapa daerah menunjukkan adanya proses pelarutan batu gamping dalam waktu geologis yang panjang, yang turut memengaruhi bentuk lahan dan sistem hidrologi bawah tanah.
Kombinasi antara topografi terjal dan kondisi geologi yang kompleks menjadikan wilayah Maybrat sebagai kawasan yang memiliki nilai ekologi dan geologis tinggi. Setiap kegiatan pembangunan dan pemanfaatan lahan di Kabupaten Maybrat sekiranya mempertimbangkan kondisi geologi dan morfologi setempat guna menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan penghidupan Masyarakat serta alam sekitarnya.
Gambar ini menampilkan grafik yang menunjukkan profil elevasi sebagian lintasan yang terpilih di kabupaten Maybrat. Secara umum profil elevasi adalah representasi grafis yang menunjukkan perubahan ketinggian (elevasi) sepanjang suatu garis lintasan tertentu di permukaan bumi. Garis ini bisa berupa jalan, jalur pendakian, sungai, atau potongan melintang dari suatu wilayah. Dalam bentuk grafik, sumbu horizontal X mewakili jarak sepanjang lintasan, sedangkan sumbu vertikal Y menunjukkan ketinggian atau elevasi dari permukaan tanah. Profil elevasi membantu memvisualisasikan kontur dan kemiringan medan.
Melalui analisis eospasial, profil elevasi biasanya dibuat menggunakan data Digital Elevation Model (DEM) melalui perangkat lunak GIS seperti QGIS (open source) atau ArcGIS (lisensi). Profil elevasi dapat menunjukkan titik-titik tertinggi dan terendah, gradien kemiringan lereng, serta potensi lokasi rawan longsor atau genangan air. Profil ini juga menjadi alat penting dalam studi lingkungan, kehutanan, dan perencanaan pembangunan wilayah, karena memberikan gambaran menyeluruh tentang karakteristik vertikal suatu bentang alam.
@Romyforest
0 Comments