----------------------
Jika mengikuti dinamika politik yang berkembang di Papua, telah memunculkan dua tuntutan antara lain Referendum tapi juga ada sedikit suara suara otsus plus ada juga suara NKRI harga mati.

0tsus plus
Dalam berbagai media muncul juga adanya otsus plus yang merupakan hasil perundingan yang dimediasi oleh Pihak ketiga yang mana pihak ketiganya adalah berasal dari luar negeri sama seperti hang terjadi di Aceh.

Referendum.
Tunrutan referendum disuarakan oleh masyarakat papua yang merupakan korban kekerasan sejak tahun 1961 hingga saat ini , tapi pemerintah pusat dan ada juga orang papua yang juga mengatakan NKRI sudah final dan juga ada pengerahan pasukan ribuan orang ke Papua dengan alasn adanya kerusuhan dan pengibaran BK.

Korban kekerasan
Dalam dinamika yang diawali oleh peristiwa rasisme di surabya juga telah berakhir dengan adanya korban kekerasan pada masyarakat papua kemudian ada diantara mereka juga dijadikan tersangka atau tuntutan mereka dikriminalkan. Hal ini yang dilawan oleh aktivis kemanusiaan di mana mana baik didalam maupun luar negeri.

Penduduk terpola
Dalam dinamika ini juga muncul kelompok yang menamakan kelompok nusantara yang kemudian melakukan perlawanan terhadap masyarakat papua khususnya orang gunung, dengan kata lain dalam masyarakat papua juga terpola menjadi orang pantai dan orang gunung. Sehingga dapat dikatakan ada kelompok yang tercipta apakah spontan atau terorganisir ini perlu dicek jika terorganisir dpat diduga  bahwa ini persiapan kelompok milisi. Sehingga kelompok ini harus dilawan dan disingkirkan dari Papua bahkan semua harus mengawasi keluarganya agar jangan terlibat.

Penutup
Mari menjaga Tanah Papua, hukum harus ditegakan tanpa pandang bulu, tetapi harus ada keadian bagi korban rasisme dan korban kekerasan  yaitu orang papua. Pengiriman pasukan ke Papua sebtulnya hanya membuat masyarakat merasa tidak nyaman, Papua jangan  dikondisikan  sama dengan Timor Leste pada tahun 1999.
Apapun hasil akhirnya Papua harus damai tidak boleh ada kelompok kelompok milisi atau kekrasan terhadap penduduk papua baik orang papua maupun non papua. Mari kita semua baik Orang Asli Papua maupun non Papua kita menjaga Tanah Papua tanah Damai, jauhkan diri dari melakukan kekerasan dan lawan mereka yang mau melakukan kekerasan di Papua.

Penulis: Jhon Gobay
Aktivist Kemanusiaan / Dewan Adat Paniyai