Pasca pembunuhan para pekerja jalan trans wamena Ndugama yang dilakukan oleh kombatan Enggenius Kogoya dan anggotanya yang hingga kini masih dalam tahap pengejaran, menabar ketakutan dan intimidasi terhadap masyarakat sipil. Singkat cerita kita tahu apa taktik publik dengan menggunakan media masa. Animo prajut dalam jumlah banyak terus dikerahkan ke lapangan, ada keadaan yang sebenarnya tidak tanak didengar, perlakuan diskriminasi paling mungkin terjadi meneror warga sipil merupakan satu bagian dari kelompok kombatan artinya antara warga sipil dan kombatan tidak ada bedanya, penetrasi yang masif menimbulkan eksodus yang besar-besar terpaksa masyarakat ndugama harus melarikan diri pindah kedaerah terdekat yang masih aman dan keluar dari peta berbahaya operasi militir

Membludknya operasi ini yang turun langsung dari perintah presiden. Menurut US Departments of State and Defense kekerasan bermotif politik dan dilakukan oleh agen negara atau kelompok subnasional terhadap sasaran non kombatan. Biasanya untuk mempengaruhi audien. Operasi ini tidak hanya merujuk pada pihak Enggenius menjadi target pencarian/operasi besar-besaran. Tapi menimbulkan ketakutan dan ambiguitas bagi warga sipil dan mereka jelas-jelas ada perasaan terancam yang mengusik dan mengganggu mereka yang berlanjut dengan kepergian mereka dari wilayah adatnya dan mencari tempat perlindungan yang aman untuk mendapatkan perlindunan dari warga sipil lainnya.

Dinamika yang masih terus berlangsung memberi warning yang besar bagi negara, pihak engenius dan kawan2nya ditetapkan atau sengaja dijadikan status sebagai teroris dan bukan merupakan kombatan asli yang diakui oleh pergerakan perlawanan Papua sebagai TNP PN (Tentera Nasional Pembebesan Papua Barat) yang memiliki sejarah historis, susunan dan organisasi yang jelas dan kokoh. Negera tidak mungkin lupa dengan sejarah, organasisi-organisasi ini jelas dengan berdiri sebagai kombatan/gerilya.

Teroris adalah status baru yang sekarang muncul setelah pergerakkaan sipil diseluruh bumi cendewasih dari sorong sampai Samarai melawan perlakuan rasisme terhadap ditengah demokrasi dan plurarisme dingera ini ditunjung pukul dada, tatkala insiden rasisme 16/17 Agustus 2019 di Malang dan Surabaya. Warga sipil Papua tidak sembarangan dalam aksi masa, objek vital dan instalasi yang rusuk tidak mampu melunasi perlukaan diskriminasi rasial yang dilakukan oleh kelompok organisasi reaksioner dilakukan pula oleh organ2 tersturktur lainnya. Disisi lain kepentingan politik nasional dan pegerakkan kelompok yang memiliki kepentingan besar dingera ini memanfaatkan politik sebagai alat untuk membuat kekacauan di basis-basis sipil.

Ini bukan zamannya membuat perangkap/jebakan politik kepalsuan dan lain sebagainya. Percaturan yang membawa rakyat tak berdosa untuk mencapai tujuan faksi tertentu yang diboncengi harus dilawan. Teroris ini tidak hanya terjadi oleh kelompok yang memiliki ideologi tertentu saja. Teror dan manifestasinya dilakukan oleh organ2 negara untuk mengkambing hitamkan rakyat dan melakukan penterasi dan upaya yang tidak bisa diduga.

ISIS dan OPM PB hanyalah jargon ampuh untuk mendapatkan pengakuan dari negara lain dan PBB untuk operasi itu dijalankan. TPN PB itu kombatan murni dan bukan teroris yang dinafikan saat ini oleh negara. Kami tahu justitfikasi dan status yang terlah diberikan hanya untuk membasmi TPN PB dan semua elemen masyarakat sipil yang masih berafeliasi dengan kelompok kombatan. ISIS di Papua hanyalah perangkap politik karena Amerika dan Australia sudah tidak ada gairah dengan diplomasi dengan Indonesia, kedua negara tersebut punya catatan sejarah kelam yang kita tahu sama2 Amerika benci terhadap teroris dibawah organ garis keras, Australia punya luka silam akibat teroris dalam negeri. Status pergerkkan ISIS di Papua hanyalah teman untuk mendapatkan dukungan dan pertanyaan resmi Amerika untuk operasi dijalankan di Indonesia secara khusus di Papua.

Kebenaran layaknya matahari yang berotasi pada porosnya dan anda tidak dapat mengubah poros kecuali terbakar jika mendekatnya dan memadamkan matahari kecuali Allah sendiri. Kebenaran akan jalan dijalannya dan memancarkan sinar kebenarannya


Ditulis oleh: RY
Central Celebes, 08/09/2019