Tersudur Petaka menjelang 2020
"Mereka yang telah menemukan dirinya lebih tahu dan secara realistik mempergunakan segala seumberdaya untuk kepentingan yang terukur"RY

Tak seperti biasanya 02/12 baru memasuki hari ke 2 bulan penghujung tahun 2019 digerogoti persoalan yang pelik untuk menemukan solusi. Dan ternyata sebuah pemeliharaan yang diapik sejak lama. Bara dalam sekam yang membekas dapat ternyala sewaktu terpecik oleh kesalahan yang tak disengaja atau bahkan disengaja. Bagaimana menjaga keseimbangan antara inside dan outside dalam kepribadian seseorang tak dapat menemukan gambaran yang nyata dan rill. Tapi perangai seseorang dapat terbaca oleh orang lain dengan latah bahkan pula bijaksana penilian yang konkret bahkan hanyalah ujaran cemooh yang mendiskriditkan tabiat orang.

Memelihara kepercayaan dan mendagwakan nilai relasi yang bersumber dari rasa memiliki dan menghargai merupakan hal yang paling penting dalam menempuh perjalanan relasi yang panjang tak pula terpisah oleh waktu bahkan jarak sekalipun, nilai penghargaan dan pengertian yang memberi warna kasih yang mengikat diantara sesama manusia. Mengasihi manusia lain seperti menghasihi diri sendiri adalah memberikan hak yang sepenuhnya tanpa terjadi interpensi namun ada hubungan yang bisa saling terangkai dan mengetahui.

Ketakutan ini menjelma menjadi sebuah alarm didalam batin yang memberikan tanda waspada untuk melakukan interpensi dari waktu ke waktu, memantau, mengikuti dan kadang memberikan argumen yang lebih pada reaksi egosional ketimbang memposisikan diri sebagai pribadi yang memahami situasi  perilaku orang dan semua dikerjakan harus dihargai dan dihormati. 

Hak dan usaha orang harus dihargai dan didorang dengan cara dan masukkan yang membangun, konkret bijaksana dan tepat guna. Memberi tahu bahwa keputusan dan tindakan yang mereka pilih adalah penting dan memberi masukkan yang ideal dan cocok. Perkembangan dan masa depan manusia tak satupun dapat memastikan tapi sejak dini masa depan itu dapat direncanakan dan dipersiapkan. Karena bagi mereka yang meyakininya Tuhanpun akan datang dengan caraNya memberi kawalan dan memberi petunjuk agar adapula dalam rancanganNya. Kenyataan seperti demikian kadang bertolok dari kelompok orang/individu yang menggunakan berbagai rasio dan pemikiran egosentrik menerjang atau bahakan lebih pada mengitervensi upaya tersebut untuk memenuhi keinginan.