Gambar. 3D Pemukiman Kampung Babrongko

BABRONGKO

Terletak di sebelah selatan Danau sentani di wilayah administrasi distrik Ebungfauw, Jayapura. Hampir pemukiman berada ditepian pinggiran danau Sentani.

Salah satu yang penting ialah Balai Adat, merupakan bangunan adat tanpa tembok kurang lebih 12 tiang yang tertuan dalam corak ukiran yang berbeda-beda dengan maknanya rumit dan khas. Balai adat dipakai secara baik dan teratur sebagaiman diketahui sosial sistem dalam ke-Ondoafian terbentuk atas kelembagaan yang jelas yang dipimpin oleh seorang raja/Ondoafi atau ondofolo koshe.

Masyarakat Babrongko hingga saat ini mengandalkan perahu motor sebagai transportasi selain ke Dermaga Yahim dan ke kampung-kampung disekitaran Danau Sentani. Namun secara tradisional terdapat perahu perempuan (kaji) dan perahu laki-laki (ifa). Perahu kaji berukuran lebih besar ketimbang perahu Ifa? Mengapa perahu laki-laki berukuran kecil untuk satu orang padahal perahu perempuan bisa memuat sekitar 10 orang?.

Kampung Babrongko banyak menyimpan ahli-ahli pahatan dan kerajinan mulai dari alat perburuan, peralatan dapur (hote), tradisonal, periuk, peralatan mancing tombok (Kosing), alat penyimpanan kapur, kandang ternak dll.

Bagi masyarakat Babrongko batu, gelang dan manik-manik mempunyai nilai yang penting, benda-benda ini dianggap memiliki nilai dan kekuatan yang berhubungan dengan sejarah ikatan ekonomi dan sosial misalnya pembayaran masalah dan sebagai lambang kesejahteraan di kampung.

Hingga saat ini masyarakat Babrongko mempertahankan lahan dan hutan untuk kawasan budaya, ekonomi dan perlindungan . Masyarakat Babrongko juga mengelola hutan sagu secara arif yang hampir masih utuh kerapatannya dipinggiran danau Sentani. Ada sekitar 22 jenis pohon sagu di kampung Babrongko dan sekitarnya. Masyarakat mengelompokkan jadi sagu duri dan tak berduri. Sagu berduri ada 10 jenis yaitu bhara, ebesung, ruruna, rondo, mangno, waliha, yakhalobhe, phui, habhelea, dan mongging. Sedang sagu tak berduri 12 jenis, yaitu yebha, folo, wani, phane, osukhulu, hili, yakhe, ebung yebha, hopholo, yokhuleng, folo wakhe dan phane wakhe.

Dari 22 jenis, ada empat jenis yang disebut sebagai sagu utama yaitu bhara, rondo, yebha dan folo. Mereka sebut utama karena karena sagu kualitas terbaik dan simbol kebesaran ondoafi, pemimpin tertinggi di kampung

Jika berada di Babrongko pasti disuguhi Papeda dari pohon sagu terbaik dengan ikan air tawar Danau Sentani yang rasanya "puas dan lahap"🍜.

Ayoo ke Babrongko.....🛳