P

embangunan pada saat ini dan di masa yang akan datang menghadapi tantangan dengan tuntutan yang kian kompleks dengan konstelasi teknologi, digital dan AI serta robotik yang berbasis data terpusat dan geografis. Oleh karena itu, dalam menjawab tantangan tersebut diperlukan metode yang cepat, tepat, dan akurat yang mampu digunakan dalam pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data-datanya salah satunya Sistem Informasi Geografi.

Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan suatu system atau teknologi yang berbasis pada computer yang didesign sedemikian rupa untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis, menyajikan dan mendistribusikan data dan informasi dengan lokasi tertentu di permukaan bumi. SIG telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang dalam proses analisa yang telah dilakukan secara efektif dan efesien dalam memberikan landasan yang tepat dalam pengambilan keputusan.

Anak muda kartografi Papua “The Papuan Cartographer” perlu muncul, tumbuh dan berkembang dalam menjawab tantangan/tuntutan diatas dan politik ruang didalamnya. Anak muda Papua dengan keilmuan dan pengetahuannya, mustinya perlu terhubung dalam konteks geospasial. Mengapa demikian? Berkenaan dengan konteks perencanaan/kepentingan ruang dan konstelasi tantangan dimasa depan.

Kebutuhan kartograper Papua ini tidak hanya berdiri sebagai suatu keinginan perseorangan bebas, akan tetapi mendasari pada kebutuhan yang realistis, berbagai dinamika ruang yang terjadi didalamnya. Dorongan ini juga mendasari ilmu dalam GIS mendasari pada filosofi pengetahuan, filosofis sains dan filosofis geografis sebagai landasan etika dalam mengembangan kamampuan Kartografi/GIS/Remote Sensing yang di harapkan dapat mengisi ruang yang kosong dan menjawab tantangan-tantangan pengelolaan ruang di Papua.

Mengapa anak-anak Papua?, tiap anak muda Papua memiliki potensi yang sangat besar untuk berperan penting dalam dunia kartografi/GIS/penginderaan jauh yang membentuknya dalam suatu etika, keilmuan, seni dan ilmu pembuatan/penyajian peta langsung dan tak langsung. Beberapa alasan mengapa anak Papua seharusnya mempertimbangkan untuk menjadi kartografer/GISer dan mengapa peran mereka dalam bidang ini sangat penting.

Mampu Menggali dan Melestarikan Identitas Budaya

Papua memiliki keanekaragaman budaya dan bahasa yang sangat kaya. Anak muda Papua yang menjadi kartografer dapat berperan dalam menggambarkan keunikan daerah mereka, baik dari segi budaya, sosial, maupun lingkungan. Dengan keterampilan kartografi, mereka bisa menggambarkan tidak hanya batas wilayah tetapi juga identitas sosial dan budaya yang khas dari suku-suku di Papua, membantu memperkenalkan dan melestarikan tradisi lokal dalam peta yang bisa diakses oleh masyarakat global.

 Terlibat mengatasi Isu Keterisolasian Wilayah

Papua, sebagai wilayah yang luas dan memiliki kondisi geografis yang beragam (seperti pegunungan, hutan tropis yang luas, dan pedalaman yang sulit dijangkau), sering kali menghadapi tantangan dalam hal konektivitas dan aksesibilitas. Peta yang akurat sangat penting untuk merencanakan pembangunan, mendukung akses terhadap layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur serta distribusi logistik. Dengan menjadi kartografer anak muda Papua dapat berperan dalam menyediakan data spasial yang membantu pemerataan pembangunan di wilayah mereka.

Jadi bagian dalam memperjuangkan Keadilan Sosial dan Kesejahteraan

Melalui pembuatan peta yang mendetail dan informatif, Anak muda Papua yang menjadi kartografer bisa membantu memetakan potensi sumber daya alam mereka, kawasan konservasi, atau lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dan Masyarakat serta pemetaan wilayah adat sebagai entitas atas keberaaan Masyarakat diwilayah mereka tersebut. Peta yang dibuat dengan pendekatan yang inklusif dan adil dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan pembangunan atau pemanfaatan sumber daya alam tidak merugikan hak-hak masyarakat adat Papua. Kartografi yang etis dan berbasis pada prinsip keadilan sosial akan membantu anak Papua mengadvokasi hak mereka atas tanah dan sumber daya alam.

Sarana Edukasi dan Pengembangan Karier

Kartografi adalah bidang yang semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, terutama dalam penggunaan Sistem Informasi Geografis (GIS) dan alat pemetaan digital lainnya. Bagi anak Papua, keterampilan dalam bidang ini dapat membuka peluang karier yang luas, baik di sektor pemerintahan, lembaga internasional NGO, atau perusahaan yang bekerja dalam bidang pengelolaan sumber daya alam, perencanaan kota, atau analisis lingkungan, pemantauan kebumian, peneliti, surveyor.  Selain itu, profesi ini juga bisa menjadi sarana untuk mengembangkan diri secara pribadi dan profesional.

Memberikan masukan dalam Kebijakan Pemerintah

Kondisi yang rentan terhadap bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Peta yang akurat sangat penting dalam perencanaan mitigasi bencana dan pengelolaan sumber daya alam. Dengan menjadi kartografer, Anak muda Papuadapat berkontribusi dalam pembuatan peta bencana dan analisis risiko yang membantu pemerintah dan masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi bencana. Mereka bisa mengembangkan peta evakuasi, peta daerah rawan bencana, atau peta untuk perencanaan bantuan kemanusiaan. Anak  muda Papua yang memiliki kompentensi spasial mampu memberikan masukan dalam pendekatan ruang untuk perencanaan wilayah yang mengakomodir semua aspek ruang tanpa mengilangkan aspek penting ruang yang terdiri atas kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan.

Meningkatkan Akses Informasi dan Teknologi

Anak muda Papua yang menjadi kartografer dapat membantu memperkenalkan teknologi pemetaan kepada masyarakat lokal dan memanfaatkan alat digital untuk mengakses informasi yang lebih luas. Pengenalan teknologi GIS dan pemetaan digital juga bisa memperkuat pemberdayaan komunitas adat Papua dalam mengelola dan mengontrol tanah mereka dengan lebih baik, serta menjalin koneksi yang lebih baik dengan dunia luar. Ini akan membuka peluang bagi mereka untuk lebih terlibat dalam diskusi lebih luas tentang perubahan iklim, konservasi, dan pembangunan berkelanjutan bahkan yang lebih penting bagaimana Masyarakat tersebut merencanakan dan menentukan perencanaan ruang diwilayah mereka sendiri.

Memahami Pentingnya Perspektif Lokal dalam Pemetaan

Penting bagi anak muda Papua untuk terlibat dalam kartografi karena mereka memiliki pengetahuan lokal yang tidak dapat ditemukan dalam data global atau yang dikumpulkan oleh pihak luar. Dengan pemahaman yang mendalam tentang kondisi fisik, budaya, dan sejarah wilayah mereka, Anak muda Papua dapat memberikan perspektif yang lebih akurat dan relevan dalam pembuatan peta. Pemetaan yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup di daerah tersebut dapat menghasilkan peta yang lebih berempati dan mempertimbangkan kebutuhan serta kepentingan masyarakat lokal.

Mendukung Keberlanjutan Pengelolaan SDA

Papua adalah salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, termasuk hutan tropis yang sangat penting bagi ekosistem global dan paru paru dunia. Sebagai kartografer, anak muda Papua dapat berperan dalam pembuatan peta yang membantu memetakan kawasan konservasi alam, Kawasan dengan nilai keragaman biodiversita tinggi, koridor satwa, potensi HHBK, potensi HHBK, potensi mineral, gas bumi, kawasan yang rawan terhadap kerusakan lingkungan, potensi air dan lain sebagainya. Dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang lingkungan lokal, mereka bisa membuat peta yang mendukung kebijakan perlindungan alam dan keberlanjutan lingkungan atas sumber daya alam tersebut.

Implikasi dari Impian diatas didalam  The Papuan Cartographer

TPC dapat menjadi ruang pertukaran pengetahuan tentang Spasial, berbagi proses jejaring keilmuan/pengetahuan, mentransfer untuk memotret dan memanfaatkan informasi yang berkaitan dengan ruang/geografi dan keilmuannya di antara individu, kelompok, lembaga, atau sistem. Pengetahuan ini berkenaan dengan lokasi, distribusi, hubungan antara objek atau fenomena di ruang tertentu, serta cara mengelola dan menganalisis data spasial untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.  

Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks, pertukaran pengetahuan spasial memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai bidang dalam pendekatang fisik (atmosfer, iklim, laut, pegunungan, dan ekosistem, pendekatang manusia (pemukiman manusia, budaya, ekonomi, dan dinamika sosial, kota, pertanian, transportasi  dsb), pendekatang kuantitafi, pendekatang teknik ( menganalisis data geografis, serta merencanakan dan memvisualisasikan informasi spasial dalam berbagai aplikasi, seperti perencanaan kota, manajemen bencana, atau konservasi lingkungan, pendekatang lingkungan, pendekatan regional, pendekatan sejarah dan berbagai pendekatang lainnya.

1. Geografi Fisik

Geografi fisik berfokus pada aspek-aspek alami bumi, seperti atmosfer, iklim, laut, pegunungan, perairan darat dan ekosistem serta ekoregion fisik. Cabang ini mencoba untuk memahami proses-proses alam yang terjadi di bumi, serta interaksi antara unsur-unsur fisik bumi.

· Geomorfologi - Mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi dan proses-proses yang membentuknya, seperti erosi, sedimentasi, dan tektonik.

·      Klimatologi - Mempelajari iklim dan cuaca, serta pola-pola iklim yang terjadi di bumi. Klimatologi juga berfokus pada perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.

·      Hidrologi - Mempelajari pergerakan air di bumi, termasuk siklus hidrologi, sungai, danau, dan air tanah, serta dampaknya terhadap lingkungan.

·    Pedologi - Mempelajari tanah, termasuk pembentukan tanah, jenis-jenis tanah, dan peranannya dalam mendukung kehidupan di bumi.

·    Biogeografi - Mempelajari distribusi makhluk hidup (flora dan fauna) di permukaan bumi dan faktor-faktor yang memengaruhi pola distribusinya.

·        Oseanografi - Mempelajari lautan dan samudra, termasuk arus laut, kehidupan laut, serta interaksi antara laut dan atmosfer.

2. Geografi Manusia

Geografi manusia mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan mereka, termasuk bagaimana manusia menggunakan, memodifikasi, dan berinteraksi dengan ruang dan tempat. Cabang ini juga mencakup studi tentang pemukiman manusia, budaya, ekonomi, dan dinamika sosial.

·      Geografi Sosial - Mempelajari distribusi dan interaksi sosial manusia, serta bagaimana faktor sosial (seperti budaya, agama, ekonomi, dan politik) membentuk ruang dan tempat. Geografi sosial sering kali berfokus pada masalah ketimpangan sosial, urbanisasi, dan mobilitas manusia.

·   Geografi Ekonomi - Mempelajari hubungan antara ruang dan kegiatan ekonomi. Ini termasuk distribusi sumber daya alam, industri, perdagangan, serta pola-pola ekonomi yang mempengaruhi perkembangan wilayah.

·        Geografi Politik - Mempelajari hubungan antara geografi dan politik, seperti pengaruh batas-batas politik, negara, dan wilayah administrasi terhadap kehidupan manusia dan kebijakan pemerintah.

·   Geografi Perkotaan - Mempelajari pemukiman manusia di daerah perkotaan, termasuk perencanaan kota, pertumbuhan kota, serta masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar seperti kemiskinan, polusi, dan kepadatan penduduk.

·   Geografi Pertanian - Mempelajari cara-cara manusia mengelola tanah untuk pertanian dan dampaknya terhadap lingkungan. Ini mencakup pola-pola pertanian, penggunaan lahan, dan keberlanjutan pertanian.

·        Geografi Transportasi - Mempelajari sistem transportasi dan pergerakan manusia serta barang. Ini termasuk infrastruktur transportasi, pola pergerakan, serta dampak sosial dan ekonomi dari transportasi.

3. Geografi Kuantitatif

Geografi kuantitatif menggunakan metode statistik dan matematis untuk menganalisis pola spasial dan fenomena geografis. Pendekatan ini lebih berfokus pada penggunaan data dan teknologi untuk memahami berbagai aspek geografi, seperti distribusi manusia, pergerakan barang, dan penggunaan lahan.

4. Geografi Teknik

Geografi teknik berfokus pada penggunaan teknologi dalam analisis dan pengelolaan data geografis. Salah satu contoh utama cabang ini adalah Sistem Informasi Geografis (GIS), yang memungkinkan analisis data spasial secara lebih mendalam. GIS digunakan untuk membuat peta, menganalisis data geografis, serta merencanakan dan memvisualisasikan informasi spasial dalam berbagai aplikasi, seperti perencanaan kota, manajemen bencana, atau konservasi lingkungan.

5. Geografi Lingkungan

Geografi lingkungan mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan alam, serta bagaimana aktivitas manusia mempengaruhi keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem. Cabang ini sering kali berfokus pada masalah-masalah seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, dan konservasi.

6. Geografi Regional

Geografi regional adalah studi tentang wilayah atau kawasan tertentu di bumi, termasuk karakteristik fisik, sosial, budaya, dan ekonomi suatu wilayah. Pendekatan ini membantu dalam memahami keragaman dan perbedaan antar wilayah, serta analisis perkembangan wilayah berdasarkan faktor-faktor lokal yang memengaruhi kondisi dan perubahan di dalamnya.

7. Geografi Historis

Geografi historis mempelajari perkembangan ruang dan tempat sepanjang waktu. Ini mencakup analisis tentang bagaimana ruang dan tempat digunakan di masa lalu, bagaimana peradaban berkembang, dan bagaimana perubahan-perubahan geografi (seperti perubahan iklim atau pergeseran sumber daya alam) memengaruhi masyarakat dan peradaban.

Penutup

Disiplin ilmu dalam kartografi yang luas dan beragam yang mencakup berbagai cabang yang saling terkait. Baik dalam geografi fisik yang mempelajari aspek alam bumi, maupun geografi manusia yang berfokus pada hubungan antara manusia dan ruang, setiap cabang ilmu geografi memberikan wawasan yang berharga untuk memahami dunia kita. Dengan perkembangan teknologi dan data spasial, ilmu geografi menjadi semakin penting dalam memecahkan tantangan global yang dihadapi oleh masyarakat modern, seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan pengelolaan sumber daya alam.

Anak muda Papua memiliki kesempatan unik untuk memainkan peran penting dalam bidang kartografi, baik untuk melestarikan budayanya, memajukan kesejahteraan masyarakat, maupun mendukung keberlanjutan lingkungan dan sumberdaya alam di wilayahnya. Menghadirkan perspektif lokal dalam pembuatan peta yang lebih adil dan akurat, serta memberikan kontribusi kepada pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih bijaksana, adalah alasan kuat mengapa anak muda Papua seharusnya diberdayakan untuk menjadi kartografer. Dengan keterampilan ini, anak muda Papua bisa menjadi agen perubahan yang berperan dalam membentuk masa depan Papua dan dunia.

Oleh. Romyforest