Jika anda melihat simbologi dalam penampakan gambar yang terbalik 180 derajat terlihat warna keberagaman yang menunjukan suku, bahasa yang ada di Papua, yang dalam posisinya belum dimaknai dalam konsideran politik ekonomi bebas aktif yang di anut negara ini, bahwa suku bangsa adalah aspek paling penting yang harus dipertahankan keberlangsungannnya di masa mendatang tanpa sedikitpun mengurangi dari hak-haknya atas ruang. Lalu anda bertanya kenapa gambar ini terbalik, saya akan jawab ini adalah politik sebuah proyeksi bumi, proyeksi dianggap suatu alat yang memuat batasan tertuntu yang dibuktikan dengan angka geografis yang diuniversalkan.

Gambar. Wilayah Papua terbalik 180 derajat
Posisi ini bagi saya cukup penting, karena akan terlihat jelas, dimana posisi Papua berada paling dekat sepertinya diujung bumi. Tapi paling dekat dengan khatulistiwa yang kita kenal sebagai wilayah dengan hutan hujan tropis terbesar ke 3 dunia, mungkin bagi saya urutan ke satu dengan tutupan hutan alamnya (Papua dan Papua New Guinea) mengapa bukan Amzone atau Congo, kedua wilayah tersebut telah mengalami kapitalisasi paling masif apalagi amazone banyak wilayah sudah habis hutannya karena konsesi.

Seperti kita ketahui kunjungan Sekjen PBB ke Fiji dan Vanuatu https://press.un.org/en/2019/sgt3259.doc.htm beliau melihat langsung bagaimana pulau-pulau kecil yang bakal paling terdampak terhadap perubahan iklim. Dimana ada komitmen dari negara-negara kecil kepulaun di sejumlah konfiderasi pasifik yang dalam rangka mengatasi darurat iklim global dan tindakan mereka untuk meningkatkan ketahanan dan kapasitas mereka untuk beradaptasi. Posisi Papua cukup jelas yang merupakan bagian dari ikatan ras, hutan hujan tropis Papua secara signifikan dapat mengayomi wilayah-wilayah pasifik ini dan bersumbangsi terhadap bumi di tingkat kawasan
Tapi ada cerita lampau tentang jasa orang bumi Papua Utara Yakni Biak dan sekitarnya yang membawa injil dan pendidikan bagi bumi Papua kearah selatan, gambar ini memperlihatkan posisi utara sebagai suar kala itu. Dalam konteks kawasan ekoregion Papua dan Australia merupakan suatu hubungan yang kuat yang secara ekosistem regional ada kemiripan yang khas dan unik.
Saya melihat ilmu geografis (perpetaan) memiliki relevansi dalam berbagai disiplin ilmu termasuk alat mempertahankan hak, negosias, alat pendukung legal standing. Bumi Papua yang diproyeksikan terbalik memperlihatkan kita tentang sebuah sudut pandang. Orang akan melihat dalam berbagai sudut pandang. Tapi ekistensi dari keberadaan didalam ruang wilayah Papua yang mungkin belum diatur secara baik atau ada kesalahan besar dimasa lampau?.