Keiye (Wamena)-Burung Mandar berukuran kecil-Buff-banded Rail-Hypotaenidia philippensis (Linnaeus, 1766)
Kesamaan lain:
Rallus philippensis Linnaeus, 1766
Hypotaenidia philippensis (Linnaeus, 1766)
Gallirallus sharpei (Buttikofer, 1893)
Bahasa sehari-hari di Wamena dan sekitarnya menyebutnya dengan Burung Keiye. Keiye dengan wilayah jelajah di daerah yang basah dan berlumpur, karena daging biasa dikomsumsi, orang sering berburu dengan memasang jerat didaerah tersebut. Si Keiye jika melintasi meninggalkan bekas kakinya. Jejak kakinya bisa diketahui sudah lama atau baru si keiya ini telah melalui wilayah tersebut. Mereka yang sudah memahami pola pergerakkan keiya akan memasang perangkap dengan strategi keiya melewati perangkapnya karena diberikan umpang dengan makan-makanan yang di sukainya.
Dulu (1990an) tempat dimana bapa saya bertugas di Walaik, dibelakang rumah kami ada bekas kolam yang lumayan luas, karena tidak dimanfaatkan kembali kolam tersebut ditumbuhi tanaman liar basah yang fast growing, ya karena sidikit rimbung kadang keiye-keiye ini memasuki wilayah tersebut untuk mencari makanan. Karena waktu itu saya masih kecil (kwkwk) Bapa saya yang sering memasang jeratnya alhasil dalam seminggu bisa 2 atau 3 keiya yang terperangkap. Dagingnya memiliki rasa yang khas dan berbeda, ya karena ukurannya tidak kecil-kecil juga untuk memasaknya mesti hati-hati agar disantap dengan cukup dan nikmat.
Alhasil waktupun berlalu, barulah menyelami pentingnya konservasi satwa dan tumbuhan. Burung keiye ini masuk dalam satu hewan yang memiliki nilai konservasi. Burung Keiye ini mendapatkan penilian melalui BirdLife Internasional: status Daftar Merah IUCN untuk Spesies Terancam pada tanggal 16 Oktober 2016.
Gambar. Buff Banded Rail - Drawn: Jhon Gloud

Keiya termasuk pemulung omnivora yang memakan berbagai invertebrata darat dan vertebrata kecil, biji-bijian, buah yang jatuh dan bahan nabati lainnya, serta bangkai dan sampah. Sarangnya biasanya terletak di vegetasi berumput lebat atau buluh dekat dengan air, dengan ukuran kopling. Meskipun beberapa populasi pulau mungkin terancam, atau bahkan dimusnahkan, oleh predator yang diperkenalkan, spesies secara keseluruhan tampaknya aman dan status konservasinya dianggap paling tidak memprihatinkan.
Burung Mandar berukuran kecil dan pemalu. Perut berpalang dengan pita dada kuning tua-orange dengan alis yang berlepotan. Kepala kemerahan dengan alis pucat tebal. Membunyikan suara berdecit nyaring biasa selalu berada didekat vegatas lebat dan dekat dengan air, sesekali berada ditepian vegetasi dan menyebarangi jalan setapak. Spesies ini terdiri dari beberapa subspesies yang ditemukan di sebagian besar Australasia dan wilayah Pasifik barat daya, termasuk Filipina, Papua, Australia, Selandia Baru dan banyak pulau kecil, yang mencakup berbagai garis lintang dari daerah tropis ke Subantartika.

Referensi: